Nurbaiti, Devi (2024) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINGGIR. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text (COVER)
Awal.pdf Download (501kB) |
|
Text (BAB 1)
Chapter 1.pdf Download (145kB) |
|
Text (BAB 2)
Chapter 2.pdf Download (241kB) |
|
Text (BAB 3)
Chapter 3.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) |
|
Text (BAB 4)
Chapter 4.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) |
|
Text (BAB 5)
Conclusion.pdf Restricted to Registered users only Download (39kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
References.pdf Download (123kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
Appendices.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
SKRIPSI DEVI NURBAITI.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Latar Belakang: Stunting masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, dengan prevalensi 21,5% pada 2023. Puskesmas Minggir merupakan Puskesmas dengan prevalensi stunting tertinggi di Kabupaten Sleman dengan prevalensi 13,16%. Perlunya identifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tersebut agar dapat dilakukan pencegahan dini. Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi hubungan faktor risiko berat bayi lahir, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, status gizi ibu saat hamil, tinggi badan ibu dan riwayat ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Minggir tahun 2023. Metode Penelitian: Penelitian bersifat observasional desain case control. Populasi penelitian balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Minggir Tahun 2023, jumlah sampel 60 orang balita stunting (kelompok kasus) dan 60 orang balita normal (kelompok kontrol). Teknik sampling menggunakan Simpel random Sampling. Instrumen penelitian format pengumpulan data. Analisa data terdiri dari analisis univariat, uji chi square dan regresi logistik. Hasil Penelitian: Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu berat bayi lahir (p= 0,003), tingkat pendidikan ibu (p= 0,002), pendapatan keluarga (p= 0,000) status gizi ibu saat hamil (p= 0,002), tinggi badan ibu (p= 0,003), dan riwayat ASI eksklusif (p= 0,003). Faktor risiko paling dominan yaitu riwayat ASI eksklusif, balita tidak ASI eksklusif 12,5 kali lebih besar terjadi stunting dibanding balita yang ASI eksklusif. Peluang bayi yang lahir dengan BBLR, pendapatan keluarga rendah, tinggi badan ibu beresiko, dan tidak ASI eksklusif akan menentukan terjadinya stunting sebesar 84%. Kesimpulan: Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting yaitu riwayat ASI eksklusif. Kata Kunci: ASI eksklusif, balita, kejadian stunting
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan, Pendidikan Profesi Bidan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 19 Aug 2024 06:44 |
Last Modified: | 19 Aug 2024 06:44 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/17352 |
Actions (login required)
View Item |