Haq, Mita Fauziyyah Al (2024) PERBEDAAN PEWARNAAN GIEMSA 3% PADA 25 MENIT SUHU 36-37,5°C DAN 45 MENIT SUHU 20-25°C TERHADAP HASIL SEDIAAN MALARIA. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Text (Awal)
1. Awal.pdf

Download (1MB)
Text (Abstract)
2. Abstract.pdf

Download (615kB)
Text (Chapter 1)
3. Chapter 1.pdf

Download (528kB)
Text (Chapter 2)
4. Chapter 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
Text (Chapter 3)
5. Chapter 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (790kB)
Text (Chapter 4)
6. Chapter 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (715kB)
Text (Conclusion)
7. Conclusion.pdf

Download (401kB)
Text (References)
8. References.pdf

Download (477kB)
Text (Appendices)
9. Appendices.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
Official URL: https://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Latar Belakang : Malaria dapat diberantas dengan melaksanakan strategi, salah satunya diagnosis penyakit. Pewarnaan giemsa merupakan “gold standard” untuk diagnosis malaria. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan pewarnaan giemsa konsentrasi 3% selama 45-60 menit. Metode ini memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan metode cepat, tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama. Penelitian ini melakukan pewarnaan dengan giemsa yang dipanaskan pada suhu tubuh (36-37,5°C) membuat eritrosit merenggang sehingga meningkatkan permeabilitas eritrosit agar pewarna semakin cepat masuk ke dalam parasit sehingga waktu pewarnaan menjadi lebih cepat. Tujuan : Mengatahui perbedaan hasil, kualitas dan tingkat efektivitas pewarnaan sediaan darah tipis malaria menggunakan giemsa 3% selama 25 menit pada suhu 36-37,5°C dengan pewarnaan sediaan darah tipis malaria konsentrasi 3% selama 45 menit pada suhu 20-25°C. Metode : Jenis penelitian yaitu quasi eksperimen dengan desain Posttest-only design with nonequivalent groups. Penelitian menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik Uji Mann Whitney U. Hasil : Skor rata-rata penilaian mikroskopis sediaan pewarnaan 25 menit suhu 36-37,5°C lebih rendah dibandingkan 45 menit suhu 20-25°C berdasarkan kriteria latar belakang, sitoplasma serta inti sehingga menunjukkan perbedaan kualitas. Kualitas hasil pewarnaan dari skor tersebut didapatkan pada 36-37,5°C selama 25 menit tidak lebih baik karena warna yang dihasilkan lebih pucat dibandingkan pewarnaan suhu 20-25°C selama 45 menit. Efektivitas pewarnaan suhu 36-37,5°C selama 25 menit yaitu kurang efektif dengan nilai sebesar 65,11% secara keseluruhan. Kesimpulan : Hasil mikroskopis pewarnaan sediaan darah tipis malaria dengan konsentrasi 3% selama 25 menit suhu 36-37,5°C tidak lebih baik daripada pewarnaan sediaan darah tipis malaria konsentrasi 3% selama 45 menit suhu 20-25°C dengan tingkat efektivitas kurang efektif. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya waktu pewarnaan terlalu singkat dan jarak pewarnaan setelah fiksasi terlalu lama. Kata Kunci : Waktu, Suhu Pewarnaan Giemsa Malaria

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Teknologi Laboratorium Medis > Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Users 30 not found.
Date Deposited: 24 Jul 2024 07:33
Last Modified: 24 Jul 2024 07:33
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/16888

Actions (login required)

View Item View Item