Gumayanti, Dwi Febiola (2024) PERBANDINGAN PENGGUNAAN VIDEOLARYNGOSCOPY DAN DIRECTLARYNGOSCOPY TERHADAP LAMA WAKTU INTUBASI PADA PASIEN BEDAH SARAF DI RSUD KOTA BANDUNG. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text (Cover)
1. Awal (1).pdf Download (3MB) |
|
Text (Abstract)
2. Abstract.pdf Download (30kB) |
|
Text (Chapter I)
3. Chapter 1.pdf Download (86kB) |
|
Text (Chapter II)
4. Chapter 2.pdf Restricted to Registered users only Download (250kB) |
|
Text (Chapter III)
5. Chapter 3.pdf Restricted to Registered users only Download (182kB) |
|
Text (Chapter IV)
6. Chapter 4.pdf Restricted to Registered users only Download (131kB) |
|
Text (Conclusion)
7. Conclusion.pdf Download (54kB) |
|
Text (Reference)
8. References.pdf Download (83kB) |
|
Text (Appendics)
9. Appendics (1).pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang : Anestesi umum atau dikenal dengan general anestesi adalah prosedur pembedahan yang bertujuan untuk menghilangkan kesadaran, rasa sakit, dan ingatan secara sementara, dapat diprediksi, dan terkendali (Pavel et al., 2020). Tindakan anestesi umum (general anestesi) salah satunya dengan teknik intubasi. Salah satu alat yang digunakan untuk intubasi adalah laringoskop, terdapat dua jenis laringoskop yang dapat menunjang pelaksanaan tindakan intubasi yaitu videolaryngoscopy dan directlaryngoscopy. Tujuan: Mengetahui perbedaan penggunaan videolaryngoscopy dan directlaryngoscopy terhadap lama waktu intubasi pada pasien bedah saraf. Metode : Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah observasional analitik dengan pendekatan comparative study. Responden pada penelitian ini sebanyak 30 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari–Maret 2024. Uji yang digunakan yaitu uji Mann-Whitney. Hasil Penelitian : Hasil analisis data menggunakan uji Mann-Whitney didapatkan hasil perbedaan lama waktu intubasi antara videolaryngoscopy dan directlaryngoscopy yaitu 7,34 detik dengan nilai p=0,022 (p-value <0,05) Kesimpulan : Terdapat perbedaan penggunaan videolaryngoscopy dan directlaryngoscopy pada pasien bedah saraf di RSUD Kota Bandung. Kata Kunci : general anestesi, directlaryngoscopy, videolaryngoscopy, lama waktu intubasi
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Keperawatan > Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 22 Jul 2024 03:13 |
Last Modified: | 22 Jul 2024 03:13 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/16761 |
Actions (login required)
View Item |