ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. N USIA 33 TAHUN G2P1AB0AH1 DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PMB UMMATUL BAROROH

Isyfa Kartika, Askia (2024) ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. N USIA 33 TAHUN G2P1AB0AH1 DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PMB UMMATUL BAROROH. Laporan-Coc thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
Awal.pdf

Download (958kB)
[img] Text (ABSTRACT)
COC ASKIA ISYFA K_ SINOPSIS.pdf

Download (9kB)
[img] Text (CHAPTER 1)
COC ASKIA ISYFA K_ BAB 1.pdf

Download (23kB)
[img] Text (CHAPTER 2)
COC ASKIA ISYFA K_ BAB 2.pdf

Download (787kB)
[img] Text (CHAPTER 3)
COC ASKIA ISYFA K_ BAB 3.pdf

Download (199kB)
[img] Text (CHAPTER 4)
COC ASKIA ISYFA K_ BAB 4.pdf

Download (12kB)
[img] Text (REFERENCES)
COC ASKIA ISYFA K_ DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (157kB)
[img] Text (APPENDICES)
COC ASKIA ISYFA K_ LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text (FULL TEXT)
COC ASKIA ISYFA K_ BD 7010.pdf

Download (2MB)
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu menurut WHO (2014), jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi didunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan kelahiran anak. Pada tahun 2015 tercatat 239 ibu meninggal per 100.000 orang. Adapun angka kematian ibu kebanyakan disebabkan oleh kala II tak maju adalah sebanyak 1,8% (Kemenkes RI, 2016). Berdasarkan Profil Kesehatan DIY tahun 2022, Angka Kematian Ibu di DIY Tahun 2021 mencapai 131 kasus dengan penyumbang terbanyak adalah Kabupaten Sleman (45 kasus), terbanyak disebabkan oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan gangguan sistem peredaran darah dan angka kematian ibu turun pada tahun 2023 sebanyak 43 kasus angka terbanyak di kabupaten bantul dengan 16 kasus (Dinkes DIY, 2023). Sedangkan AKB Provinsi DIY pada tahun 2019 adalah sebanyak 55 kasus dari 13.462 kelahiran hidup dengan angka kematian Bayi 3,96 per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian Bayi Tahun 2020 sebanyak 57 kasus dari 12.871 kelahiran hidup dengan angka kematian bayi pada saat melahirkan sebesar 4,43 per 1.000 kelahiran hidup, sementara Kematian bayi (usia 0-11 bulan) pada tahun 2021 sebanyak 46 kasus dengan AKB sebesar 3,71 per 1.000 kelahiran hidup.¹ Untuk membantu mengurangi AKI dan AKB maka peran tenaga kesehatan khususnya bidan sangat penting terutama dalam mendeteksi adanya penyulit pada masa kehamilan, bersalin, nifas serta perawatan bayi baru lahir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan bermutu kepada ibu dan bayi dalam lingkup kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif (Continuity of Care). Asuhan kebidanan komperhensif merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. Asuhan kebidanan ini dilakukan agar mahasiswa kebidanan dapat mengetahui hal apa saja yang terjadi pada seorang wanita saat hamil, bersalin, nifas sampai bayi baru lahir serta dapat melatih mahasiswa dalam melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa secara tepat dan benar, antisipasi masalahyang mungkin terjadi, menentukan tindakan segera, melakukan perencanaan dan tindakan sesuai dengan kebutuhan ibu, serta mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan (Yulianingtyas, 2014).

Item Type: Thesis (Laporan-Coc)
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan, Pendidikan Profesi Bidan
Depositing User: Mahasiswa Polkesyo
Date Deposited: 07 Jan 2025 08:02
Last Modified: 07 Jan 2025 08:02
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/15924

Actions (login required)

View Item View Item