Utami, Hesti (2024) ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY A UMUR 36 TAHUN G2 P1 A0 AH1 DENGAN FAKTOR RISIKO USIA IBU ≥ 35 TAHUN DI PUSKESMAS BAYAN PURWOREJO. Laporan-Coc thesis, POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA.
Text (HALAMAN JUDUL)
COVER.pdf Download (666kB) |
|
Text (SINOPSIS)
SINOPSIS.pdf Download (419kB) |
|
Text (BAB I)
CHAPTER I.pdf Download (435kB) |
|
Text (BAB II)
CHAPTER II.pdf Download (861kB) |
|
Text (BAB III)
CHAPTER III.pdf Download (527kB) |
|
Text (BAB IV)
CHAPTER IV.pdf Download (323kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (446kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
Kehamilan risiko tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadi penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan. Yang termasuk dalam risiko tinggi yaitu 7 terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu lambat hamil setelah menikah ≥ 4 tahun, terlalu lama punya anak lagi, terlalu cepat punya anak lagi, terlalu banyak, dan terlalu pendek). Ibu yang terlalu lama hamil lagi, memiliki bahaya cukup besar pada waktu kehamilan maupun persalinan bila dibandingkan dengan ibu hamil normal, antara lain yaitu, anemia, preeclampsia, ketuban pecah dini, partus lama, perdarahan pasca persalinan. Dengan tujuan akan diberikan asuhan kebidanan secara berkelanjutan (continuity of care) pada ibu hamil trimester III, bersalin dan bayi baru lahir, nifas, neonatus sampai pelayanan kontrasepsi dengan Risiko Tinggi. Asuhan yang diberikan secara continuity of care pada kehamilan dengan risiko tinggi mengacu pada ANC terpadu yaitu 10T dengan melakukan kunjungan minimal 12 kali selama hamil, pada persalinan mengacu pada APN 60 langkah, nifas dan neonatus mengacu pada standart kunjungan nifas dan neonatus sebanyak 3 kali. Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang di hadapi, Wanita hamil di atas usia 30 tahun sudah dalam resiko tinggi, baik buat ibu maupun bayi yang dikandungnya. Salah satu faktor resiko tinggi pada ibu hamil diantaranya adalah jarak kehamilan yang terlalu jauh, riwayat abortus, jarak kehamilan terlalu dekat, letak sungsang dan usia ibu terlalu tua. Ibu yang hamil dengan usia diatas 35 tahun dikatakan beresiko tinggi karena dapat berdampak seperti meningkatkan komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus. Kehamilan pada usia 35 tahum sering disebut sebagai batas akhir dan sesudah usia tersebut kehamilan akan menimbulkan resiko yang lebih besar. Ibu hamil berumur 35 tahun atau lebih dimana pada usia tersebut terjadi perubahan pada jaringan alat-alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur lagi1 Pada kunjungan ANC Trimester 3, keadaan kehamilan Ny A normal dan bayi dalam keadaan sehat. Pada tanggal 07 Januari 2024 Ibu bersalin di RSUD Tjitrowardojo Purworejo secara spontan. Bayi lahir dengan berat normal 3000 gram dan sehat. Pada masa nifas hari kedua ibu merasa ASI yang keluar masih sedikit dan ibu mengalami gangguan rasa nyaman pusing serta nyeri perut (afterpains) Ibu diberikan KIE untuk mengatur pola istirahan dan asupan nutrisi yang cukup serta memberikan Asi dengan benar dan banyak istirahat supaya rasa pusing dan nyeri dapat teratasi. Ibu memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi IUD setelah masa nifas selesai. Hasil Asuhan Kebidanan secara komprehesif pada Ny “A” dengan kehamilan normal (Usia > 35 tahun), dilakukan sesuai dengan rencana asuhan kebidanan. Evaluasi akhir berjalan dengan baik tanpa ada hambatan. Pada penatalaksanaan asuhan kebidanan, tidak terdapat kesenjangan dengan teori. Kesimpulan dari asuhan kebidanan secara komprehesif pada Ny “A” dengan kehamilan normal (Usia > 35 tahun) yaitu proses asuhan kebidanan komprehesif dari kehamilan hingga KB berjalan sesuai rencana dengan evaluasi akhir kunjungan 40 hari selama nifas dan KB di laksanakan kujungan pasien dan bayi sehat tanpa adanya komplikasi lanjut. Saran untuk bidan agar dapat meningkatkan kualitas asuhan berkesinambungan dengan cara memantau keadaan ibu dan janin secara ketat dan memberikan konseling secara intensif sehingga dapat mendeteksi adanya komplikasi sedini mungkin dan melakukan tindakan yang tepat sesuai prosedur.
Item Type: | Thesis (Laporan-Coc) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan, Pendidikan Profesi Bidan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 07 Jan 2025 07:54 |
Last Modified: | 07 Jan 2025 07:54 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/15778 |
Actions (login required)
View Item |