YAMTI, SRI (2024) ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY K UMUR 23 TAHUN PRIMIGRAVIDA DENGAN KEHAMILAN KEK DI PMB EMY LESTARI. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
![]() |
Text (COVER)
COVER DAN HALAMAN JUDUL.pdf Download (221kB) |
![]() |
Text (AWAL)
AWAL.pdf Download (426kB) |
![]() |
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (185kB) |
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Download (511kB) |
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Download (289kB) |
![]() |
Text (DAFTAR REFERENSI)
DAFTAR REFERENSI.pdf Download (325kB) |
![]() |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Download (3MB) |
Abstract
Gizi kurang pada ibu hamil akan mempengaruhi proses tumbuh kembang janin yang beresiko kelahiran bayi berat lahir rendah atau BBLR (Kemenkes RI,2015). Dengan pemberian PMT atau pemenuhan kebutuhan gizi yang baik dengan gizi seimbang selama kehamilan bisa menaikan berat badan ibu hamil sehingga resiko ibu hamil KEK seperti terjadinya kematian janin/keguguran, prematur, lahir cacat, bayi berat lahir rendah BBLR bahkan kematian bayi dapat dicegah, hal ini sejalan dengan penelitian (Juliasari, 2020). Ny K adalah salah satu ibu hamil gravida yang berisiko karena mengalami KEK di hamil muda. Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 menyebutkan prevalensi ibu hamil KEK di Indonesia mencapai angka 17,3 % Kondisi KEK pada ibu hamil dapat memberikan dampak berupa keguguran, bayi lahir prematur, bayi lahir cacat, dan juga berat bayi lahir rendah yang dapat berpengaruh pada kejadian stunting di kemudian hari. Prevalensi BBLR di Indonesia sebesar 6,2 %. Berdasarkan hasil penelitian Mita Prisabela tahun 2020 didapatkan dari 49 ibu hamil KEK 65,3% tergolong dalam usia 20-35 tahun dan mayoritas pada trimester 2 dan 3 yaitu 38,8%, Sebagian besar tidak mengalami anemia (87,8%), status gravida ibu hamil tertinggi adalah primigravida (71,4%) . Ibu hamil dengan riwayat KEK beresiko untuk melahirkan bayi BBLR, tetapi dengan pemberian PMT dan pemenuhan kebutuhan gizi yang baik dengan gizi seimbang selama kehamilan bisa menaikan berat badan ibu hamil Pada kunjungan ANC Trimester 3, keadaan kehamilan Ny K normal dan bayi dalam keadaan sehat. Pada tanggal 08 Maret 2024 ibu bersalin di PMB Emy Lestari secara spontan dan mengalami laserasi perineum derajat II. Bayi lahir dengan berat normal 3900 gram dan sehat. Pada masa nifas ibu bisa menyusui dengan baik, namun mengalami masalah pada jahitan perineum yang masih terasa nyeri pada hari ke 7 nifas. Ibu dianjurkan mengkonsumsi telor rebus sehari 3-5 butir, dan pada hari ke 14, ibu sudah tidak merasa nyeri lagi. Ibu memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan setelah masa nifas selesai. Kesimpulan dari asuhan ini adalah ibu hamil primigravida berisiko mengalami KEK. Dengan pemberian PMT atau pemenuhan kebutuhan gizi yang baik dengan gizi seimbang selama kehamilan bisa menaikan berat badan ibu hamil sehingga resiko ibu hamil KEK seperti terjadinya kematian janin/keguguran, prematur, lahir cacat, bayi berat lahir rendah BBLR bahkan kematian bayi dapat dicegah. Saran untuk bidan agar dapat meningkatkan kualitas asuhan berkesinambungan dengan cara memantau keadaan ibu dan janin secara ketat dan memberikan konseling secara intensif sehingga dapat mendeteksi adanya komplikasi sedini mungkin dan melakukan tindakan yang tepat sesuai prosedur.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan, Pendidikan Profesi Bidan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 07 Jan 2025 07:51 |
Last Modified: | 07 Jan 2025 07:51 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/15720 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |