Azzahra, Intan Fatimah (2024) ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. N USIA 35 TAHUN G2P1A0AH1 DENGAN ASUHAN FISIOLOGIS BERBASIS PENDEKATAN KELUARGA DI BPS AZIZAH SLEMAN. Laporan-Coc thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text (Awal)
Awal.pdf Download (463kB) |
|
Text (Abstract)
Abstract.pdf Download (61kB) |
|
Text (Chapter 1)
Chapter 1.pdf Download (198kB) |
|
Text (Chapter 2)
Chapter 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (654kB) | Request a copy |
|
Text (Chapter 3)
Chapter 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (357kB) | Request a copy |
|
Text (Conclusion)
Conclusion.pdf Download (183kB) |
|
Text (References)
References.pdf Download (167kB) |
|
Text (Appendices)
Appendices.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Indikator keberhasilan kesehatan ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2023, Angka Kematian Ibu di DIY pada tahun 2022 sebanyak 43 kasus. Penyebab kematian tertinggi adalah karena perdarahan dan infeksi dengan jumlah kematian masing-masing 10 orang. Penyebab lain yang menyumbang kematian tertinggi adalah Kelainan Jantung Dan Pembuluh Darah dengan jumlah kematian sebanyak 9 orang dan Hipertensi dengan jumlah kematian sebanyak 7 orang. Ada 2 kematian ibu yang disebabkan karena Gangguan Autoimun dan 1 kematian ibu karena Gangguan Cerebrovaskular. Penyabab kematain ibu lainnya yang tidak spesifik sebanyak 4 orang. Pada tahun 2021 kasus kematian bayi turun 12 kasus menjadi 270 dan di tahun 2022 ini naik sebanyak 33, sehingga menjadi 303 kasus. Kasus kematian bayi tertinggi di Kabupaten Bantul dengan 90 kasus dan terendah di Kota Yogyakarta dengan 27 kasus. Penyebab umum kematian bayi dan neonatal di DIY adalah asfiksia pada saat lahir karena lama di jalan kelahiran, letak melintang, serta panggul sempit. Selain itu, penyebab lain kematian bayi yang sering dijumpai di DIY antara lain kelainan bawaan. Peran tenaga kesehatan khususnya bidan menjadi sangat penting untuk membantu mengurangi AKI dan AKB terutama dalam mendeteksi adanya penyulit pada masa kehamilan, bersalin, nifas, serta perawatan bayi baru lahir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan bermutu kepada ibu dan bayi dalam lingkup kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif (continuity of care) berbasis pendekatan keluarga. Keluarga merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai jaringan interaksi interpersonal, hubungan darah, hubungan perkawinan, dan adopsi. Definisi tersebut menunjukkan bahwa keluarga mensyaratkan adanya hubungan perkawinan, hubungan darah, maupun adopsi sebagai pengikat. Asuhan kebidanan dengan pendekatan keluarga diharapkan dapat membantu keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan baik pada ibu, janin, bayi, balita, dan lingkungan keluarga. Keluarga berperan penting dalam meningkatkan status kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak. Untuk meningkatkan status kesehatan tersebut peran suami dan keluarga lainnya sangat diperlukan dalam membantu mencegah terjadinya masalah kesehatan pada ibu dan anak. Ny. N usia 35 tahun G2P1A0AH1 sudah melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 12 kali, namun pendampingan dimulai saat usia kehamilan 39 minggu di BPS Azizah Cangkringan, Sleman. Selama kehamilan Ny. N mengeluh mengenai ketidaknyaman di trimester III, namun masih dalam kondisi normal yakni pegal�pegal dan nyeri daerah kemaluan, keluhan tersebut dapat teratasi dengan senam hamil, back rub massage, dan juga kompres hangat dengan memberdayakan suami. Persalinan Ny. N berlangsung secara spontan oleh bidan di BPS Azizah Cangkringan, Sleman. By. Ny. N lahir secara spontan pada tanggal 19 Januari 2024 pukul 00.50 WIB berjenis kelamin perempuan, langsung menangis, air ketuban jernih dan nilai APGAR skor adalah 8/9/10. Pada masa nifas ibu memiliki masalah bendungan ASI dan puting lecet dan pegal-pegal. Asuhan kebidanan ibu nifas yang diberikan pada Ny. N telah selesai, keluhan yang dirasakan ibu dapat teratasi dengan breast care dan oxytocyn massage serta mengajarkan senam nifas dan kegel exercise untuk mengurangi keluhan pegal-pegal serta mempercepat involusi uterus. Pada neonatus, bayi dapat menyusu dengan baik, tidak terdapat tanda bahaya. Ibu dan keluarga diajarkan untuk melakukan pijat bayi untuk merangsang pertumbuhan bayi dan mengurangi keluhan perut kembung pada bayi. Untuk metode kontrasepsi yang di rencanakan adalah ibu dan suami menginginkan menggunakan KB suntik 3 bulan dan ibu telah mendapatkan KB pada tanggal 26 Februari 2024. Kesimpulan dari asuhan ini adalah proses kehamilan, persalinan, BBL, nifas, dan ber-KB cenderung lebih efektif apabila melibatkan serta memberdayakan keluarga, sehingga semua keluarga terlibat dalam proses peningkatan kesejahteraan ibu dan anak. Saran untuk bidan agar dapat meningkatkan asuhan berkesinambungan berbasis pendekatan keluarga untuk memaksimalkan proses asuhan secara berkelanjutan (Continuity of Care).
Item Type: | Thesis (Laporan-Coc) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan, Pendidikan Profesi Bidan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 07 Jan 2025 07:22 |
Last Modified: | 07 Jan 2025 07:22 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/15572 |
Actions (login required)
View Item |