Asuhan Kebidanan Berkesinambungan Pada Ny. I Usia 28 Tahun Dengan Risiko Lingkungan Tidak Sehat

VIANI EKO NINGRUM and Niken Meilani and Nurjanah Asuhan Kebidanan Berkesinambungan Pada Ny. I Usia 28 Tahun Dengan Risiko Lingkungan Tidak Sehat. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
Awal.pdf

Download (326kB)
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

ngkungan Tidak Sehat Sinopsis Asuhan kebidanan berkesinambungan bertujuan untuk memantau kesehatan ibu dan janin sehingga kesejahteraan ibu dan bayi meningkat.Asuhan kebidanan dilaksanakan secara komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien, dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan. Bidan juga berperan penting dalam mengangkat isu kesehatan di masyarakat yang menuntut perubahan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Lingkungan tidak sehat seperti paparan asap rokok akan meningkatkan risiko hasil kehamilan. Risiko yang dapat ditimbulkan dari paparan rokok tersebut adalah KPD serta BBLR, dalam jangka panjang dapat menimbulkan ISPA pada bayi dan balita. Upaya yang dilakukan untuk merubah lingkungan tidak sehat Ny. I dengan cara menerapkan perubahan perilaku pada suami Ny. I yang merupakan perokok aktif. Dilakukan edukasi dan diskusi dengan suami Ny. I mengenai bahaya merokok. Pada asuhan persalinan dilakukan rujukan untuk dilakukan tindakan augmentasi persalinan karena fase laten memanjang. Pada asuhan neonatus hari ketujuh bayi mengalami ikterus fisiologis dan dilakukan konseling untuk mengurangi ikterus. Pada masa nifas berjalan normal tanpa penyulit. Konseling alat kontrasepsi dilakukan pada masa kehamilan dan nifas. Hasil evaluasi kebiasaan merokok suami Ny. I yaitu suami Ny. I selalu merokok diluar rumah, mulai membiasakan diri mencuci tangan serta mengganti baju setelah merokok. Tindakan augmentasi persalinan berjalan lancar, bayi lahir spontan serta sehat. Tidak terjadi BBLR ataupun KPD yang merupakan risiko dari paparan asap rokok saat kehamilan. Setelah diberikan konseling untuk ikterus, ikterus sudah tidak tampak pada hari ke-21.Pada hari ke-40 setelah melahirkan ibu mulai menggunakan alat kontrasepsi suntik progestin. Kebiasaan merokok suami Ny. I telah lebih baik dari sebelum dilakukan diskusi mengenai bahaya merokok. Tetapi perilaku tersebut belum termasuk perilaku baru karena dibutuhkan waktu enam bulan untuk melakukan pemantauan perubahan perilaku sehingga dapat dikatakan sebagai perilaku baru. Persalinan mengalami kesulitan bukan merupakan risiko dari lingkungan paparan asap rokok tetapi dikarenakan faktor kecemasan yang dialami Ny. I selama persalinan berlangsung.Dan sebelum masa nifas berakhir Ny. I telah mendapatkan alat kontrasepsi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi DIII Kebidanan
Depositing User: analis
Date Deposited: 29 Jul 2019 03:35
Last Modified: 29 Jul 2019 06:35
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/1497

Actions (login required)

View Item View Item