DAYA BUNUH LARVASIDA BACILLUS THURINGIENSIS ISRAELENSIS DAN TEMEPHOS PADA LARVA Culex Sp.

TANJUNG SETYORINI, TS (2023) DAYA BUNUH LARVASIDA BACILLUS THURINGIENSIS ISRAELENSIS DAN TEMEPHOS PADA LARVA Culex Sp. Skripsi thesis, POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA.

[img] Text (Cover)
Awal.pdf

Download (504kB)
[img] Text (Abstrak Dua Bahasa)
Abstract.pdf

Download (128kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Chapter 1.pdf

Download (265kB)
[img] Text (Bab 2 Tinjauan Pustaka)
Chapter 2.pdf

Download (514kB)
[img] Text (Bab 3 Metode Penelitian)
chapter 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (324kB)
[img] Text (Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan)
Chapter 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (289kB)
[img] Text (Kesimpulan)
Conclusion.pdf

Download (11kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
References.pdf

Download (244kB)
[img] Text (Lampiran)
Appendices.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
TANJUNG SETYORINI_P07133219039.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
Official URL: https://poltekkesjogja.ac.id/

Abstract

DAYA BUNUH LARVASIDA BACILLUS THURINGIENSIS ISRAELENSIS DAN TEMEPHOS PADA LARVA Culex Sp. Tanjung Setyorini*, Sardjito Eko Windarso1, Agus Kharmayana Rubaya1, Hendrika Puspita Sari1 Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, 55293, 0274- 617601 Email : tanjungsetyorini@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang : Culex sp. adalah vektor filariasis limfatik utama di Kota Pekalongan, karena paling dominan tertangkap dan terbukti positif cacing filaria spesies Wuchereria bancrofti dengan infective rate sebesar 4,39%. Pengendalian Culex sp. dapat dilakukan pada fase larva, dengan larvasida. Berdasarkan peneliti terdahulu, larva Culex sp. di Kota Pekalongan resisten terhadap temephos. Oleh karena itu perlu penggantian larvasida atas dasar golongan dan mekanisme kerja yang berbeda, yaitu larvasida biologi yaitu bakteri Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan : Mengetahui perbedaan daya bunuh antara larvasida Bacillus thuringiensis israelensis dan temephos pada larva Culex sp. Metode : Penelitian ini berupa kuasi eksperimen dengan desain rancangan Post Test Only With Control Group Design. Variabel bebas berupa dosis larvasida serta variabel terikat berupa total kematian larva Culex sp. Sampel larva Culex sp sebanyak 625 ekor diperoleh dari Kecamatan Kramatsari Kota Pekalongan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April 2023. Data dari hasil penelitian ini kemudian diuji dengan Uji Kruskal Wallis. Hasil : Larvasida temephos pada dosis 2,0 gr/m2 dan 1,6 gr/m2 mampu membunuh 100% Culex sp., larvasida Bti 0,0125 gr/m2 mampu membunuh 91,2% larva Culex sp., dan larvasida Bti 0,0100 gr/m2 mampu membunuh 77,6% larva Culex sp. Hasil Uji Kruskal Wallis menunjukkan nilai signifikansi = 0,103 (p value < 0,05) berarti bahwa tidak ada perbedaan daya bunuh antara larvasida Bacillus thuringiensis israelensis dan Temephos terhadap larva Culex sp. Larvasida temephos memiliki daya bunuh lebih tinggi dibandingkan larvasida Bti terhadap larva Culex sp. dikarenakan mampu membunuh 100% larva Culex sp. dalam waktu 24 jam. Kesimpulan : Tidak ada perbedaan daya bunuh antara larvasida Bacillus thuringiensis israelensis dan Temephos terhadap larva Culex sp. Larvasida temephos memiliki daya bunuh lebih tinggi dibandingkan larvasida Bti terhadap larva Culex sp. Kata Kunci : Larva Culex sp., Larvasida Bacillus thuringiensis israelensis (Bti), Larvasida temephos.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan
Depositing User: Mahasiswa Polkesyo
Date Deposited: 23 Oct 2023 07:35
Last Modified: 23 Oct 2023 07:35
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/14263

Actions (login required)

View Item View Item