Khoirunnisa, Nafisa Mahriana (2023) HUBUNGAN KEHAMILAN USIA REMAJA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
1. Awal.pdf Download (915kB) |
|
Text
2. Abstrak.pdf Download (120kB) |
|
Text
3. BAB 1.pdf Download (294kB) |
|
Text
4. BAB 2.pdf Download (309kB) |
|
Text
5. BAB 3.pdf Download (298kB) |
|
Text
6. BAB 4.pdf Download (187kB) |
|
Text
7. Concolusion.pdf Download (13kB) |
|
Text
8. Reference.pdf Download (154kB) |
|
Text
9. Appedince.pdf Download (904kB) |
|
Text
10. Utuh.pdf Download (2MB) |
|
Text
11. Naspub.pdf Download (482kB) |
Abstract
Latar Belakang : Remaja merupakan periode kritis dalam perkembangan fisik dan neuro-maturase sehingga diperlukan hormon pertumbuhan (IGF-1) dan nutrisi yang cukup. Jika seorang remaja mengalami kehamilan, janin juga membutuhkan hormon dan nutrisi tersebut untuk pertumbuhannya. Maka kehamilan pada remaja dapat menyebabkan growth restriction janin dan berkontribusi pada kondisi malnutrisi, termasuk stunting karena kurang maksimalnya kehamilan. Kehamilan pada usia remaja meningkatkan risiko terjadinya stunting. Tujuan : Mengetahui hubungan kehamilan remaja dengan kejadian stunting di Kabupaten Gunungkidul Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain case control dengan menggunakan data sekunder. Variabel yang diteliti meliputi usia ibu, tinggi badan ibu, status gizi ibu, dan tingkat pendidikan ibu. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah balita usia 24-59 bulan pada tahun 2021 di wilayah Puskesmas Wonosari II dan Patuk II dengan jumlah sampel sebanyak 68 sampel meliputi 34 kelompok kasus dan 34 kelompok kontrol. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji ChiSquare. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ibu balita stunting didominasi oleh ibu remaja, ibu pendek, ibu riwayat KEK dan berpendidikan dasar serta terdapat hubungan yang signifikan antara kehamilan remaja dengan kejadian stunting pada balita dengan nilai p-value sebesar 0,02 dan berpotensi meningkatkan kemungkinan terjadinya stunting pada balita sebesar 3,42 kali lipat. Kesimpulan : Kehamilan usia remaja dapat meningkatkan risiko kejadian stunting pada balita Kata kunci : faktor ibu, malnutrisi, usia ibu.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 25 Oct 2024 04:55 |
Last Modified: | 25 Oct 2024 04:55 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/13520 |
Actions (login required)
View Item |