Dian, Agustina (2023) GAMBARAN KADAR BILIRUBIN TOTAL PADA SERUM PENDERITA TUBERKULOSIS YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT). Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
1. Awal.pdf Download (722kB) |
|
Text
2. Abstract.pdf Download (292kB) |
|
Text
3. Chapter 1.pdf Download (398kB) |
|
Text
4. Chapter 2.pdf Download (414kB) |
|
Text
5. Chapter 3.pdf Restricted to Registered users only Download (507kB) |
|
Text
6. Chapter 4.pdf Restricted to Registered users only Download (361kB) |
|
Text
7. Conclusion.pdf Download (181kB) |
|
Text
8. References.pdf Download (472kB) |
|
Text
9. Appendices.pdf Restricted to Registered users only Download (809kB) |
Abstract
Latar Belakang: Tuberkulosis masih menjadi masalah serius bagi dunia. Kasus tuberkulosis masih tinggi di Indonesia. Pada tahun 2021 ada 397.377 kasus tuberkulosis yang ditemukan, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Konsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) secara terus menerus memiliki efek samping hepatotoksisitas sebab metabolisme OAT berada di hati. Parameter pemeriksaan laboratorium untuk mengevaluasi fungsi hati salah satunya adalah bilirubin total. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kadar bilirubin total pada serum penderita tuberkulosis yang mendapat terapi Obat Anti Tuberkulosis. Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah observasional deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan berasal dari 32 serum penderita tuberkulosis yang mendapat terapi Obat Anti Tuberkulosis di RSUP Dr. Sardjito. Serum kemudian diperiksa kadar bilirubin total. Data primer yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram pie, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil Penelitian: Setelah diperiksa kadar bilirubin total dari 32 sampel didapatkan kadar bilirubin total meningkat sebanyak 12 sampel (37,5%). Dari 12 sampel dengan kadar bilirubin total meningkat, berdasarkan jenis kelamin laki-laki (tidak risiko) meningkat sebanyak 7 sampel (50%), jenis kelamin perempuan (risiko) meningkat sebanyak 4 sampel (22,2%). Berdasarkan umur risiko (>60 Tahun) meningkat sebanyak 7 sampel (70%), umur tidak risiko (≤60 Tahun) meningkat sebanyak 5 sampel (22,7%). Berdasarkan lama pengobatan kategori tahap intensif (≤2 bulan) meningkat sebanyak 5 sampel (45,5%), lama pengobatan kategori tahap lanjutan (>2 bulan – 6 bulan) meningkat sebanyak 7 sampel (33,3%). Berdasarkan ada penyakit penyerta meningkat sebanyak 4 sampel (36,4%) sedangkan pada kategori tidak ada penyakit penyerta meningkat sebanyak 8 sampel (38%). Kesimpulan: Didapatkan gambaran yang menunjukkan tingginya kadar bilirubin total pada pasien tuberkulosis yang mendapat terapi OAT. Kata Kunci: Serum penderita tuberkulosis, Terapi OAT, Bilirubin Total
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Teknologi Laboratorium Medis > Program Studi DIII Teknologi Laboratorium |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 14 Jul 2023 08:54 |
Last Modified: | 14 Jul 2023 08:54 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/13186 |
Actions (login required)
View Item |