Eriskadewi, Cyntia (2023) Asuhan berkesinambungan pada Ny N usia 33 tahun G3P2A0 umur kehamilan 36 minggu dengan hipertensi pada kehamilan di puskesmas Turi. Other thesis, POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA.
Text (Laporan COC)
COC 7012_Cyntia Eriskadewi Revisi.pdf Download (4MB) |
Abstract
SINOPSIS Ibu hamil dengan hipertensi akan berisiko terjadinya kejang, solusio plasenta, dan superimposed preeklamsia sedangkan pada janin beresiko terjadi pertumbuhan janin terhambat dan peningkatan persalinan preterm sehingga menjadi penyumbang angka kematian ibu terbesar kedua setelah perdarahan.² Penyebab kematian langsung kematian ibu adalah gangguan hipertensi dalam kehamilan (33,1%), pendarahan obstetrik (27,03%), komplikasi nonobstetrik (15,7%), komplikasi obstetrik lainnya (12,04%), infeksi yang berkaitan dengan kehamilan (6,06%), dan penyebab lain (4,81%) (SRS 2016). Penyebab kematian ibu ini menunjukkan bahwa kematian maternal dapat dicegah apabila cakupan pelayanan dibarengi dengan mutu pelayanan yang baik. Kejadian kematian ibu sebanyak 77% ditemukan di rumah sakit, 15,6% di rumah, 4,1% di perjalanan menuju RS/fasilitas kesehatan, dan 2,5% di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya (SRS 2016). Deteksi dini risiko kehamilan pada ibu hamil, agar saat ditemukan hipertensi, dan gejala tanda bahaya hamil lainnya, dapat dicegah sejak awal agar tidak terjadi komplikasi. Selain pemeriksaan antenatal yang berkualitas intervensi pemerintah dalam masalah ini dimulai saat ibu melakukan pemeriksaan secara rutin sebagai rangkaian pelayanan antental terpadu. Ny. N adalah salah satu ibu hamil yang berisiko mengalami kejang dan keracunan kehamilan. Pada kunjungan ANC, keadaan kehamilan Ny. N sejak awal kehamilan sudah mengalami tekanan darah tinggi. Pada tanggal 28 Desember 2022 Ibu bersalin di RS Mitra Paramedika secara spontan. Bayi lahir dengan berat normal 3000 gram, panjang badan 50 cm dan sehat. Pada masa nifas ibu bisa menyusui bayinya, namun mengalami konstipasi pada hari ke-7 nifas. Ibu dianjurkan untuk mobilisasi aktif, konsumsi makanan yang berserat tinggi serta mengkonsumsi air putih minimal 2 liter dalam sehari. Ibu dan suami bersedia menggunakan KB IUD. Kesimpulan dari asuhan ini adalah ibu hamil dengan hipertensi berisiko mengalami kejang, solusio plasenta, dan superimposed preeklamsia sedangkan pada janin beresiko terjadi pertumbuhan janin terhambat dan peningkatan persalinan preterm. Saran untuk bidan agar dapat meningkatkan kualitas asuhan berkesinambungan dengan cara memantau keadaan ibu dan janin secara ketat dan memberikan konseling secara intensif sehingga dapat mendeteksi adanya komplikasi sedini mungkin dan melakukan tindakan yang tepat sesuai prosedur.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan, Pendidikan Profesi Bidan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 07 Jan 2025 05:23 |
Last Modified: | 07 Jan 2025 05:23 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/12735 |
Actions (login required)
View Item |