PEMANFAATAN GETAH BUAH NANGKA SEBAGAI BAHAN ATRAKTAN PEREKAT LALAT Musca domestica

Rosita Nurul Fitroh and Muryoto and Indah Werdiningsih (2018) PEMANFAATAN GETAH BUAH NANGKA SEBAGAI BAHAN ATRAKTAN PEREKAT LALAT Musca domestica. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
1 halaman sampul.pdf

Download (24kB)
[img] Text
1 pengesahan KTI DLL.pdf

Download (277kB)
[img] Text
3 Bab 1 - dapus.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (454kB)
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Salah satu gangguan kesehatan manusia yang disebabkan oleh lalat antara lain adalah diare. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah penyebab nomor satu kematian anak di bawah lima tahun (balita) diseluruh dunia. Di indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Insfeksi Saluran Pernafasan Akut). Dari hasil survei terdahulu menunjukan angka kematian akibat diare adalah 23 per 100 ribu penduduk dan pada balita adalah sebanyak 75 per 100 ribu balita. Seluruh insiden diare di indonesia, 60-70% di antaranya anak-anak dibawah 5 tahun.Penelitian ini bertujuan untuk terciptanya lem lalat yang terbuat dari getah buah nangka dan ammonia dengan penentuan variasi tertentu untuk perangkap lalat dengan mengetahui perbedaan pada variasi atraktan dan kontrol terhadap lalat yang terperangkap.Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan desain penelitian Post Test Only With Control Design. Sasaran dalam penelitian ini adalah lalat Musca domestica yang diperangkap dengan menggunakan 3 perlakuan variasi perbandingan (2;1, 3:1 dan 4:1) dan kontrol positif dengan 6 kali pengulangan. Setiap perlakuan mengambil tiga titik lokasi yang ada di permukiman penduduk dekat dengan kandang yang sering terdapat Musca domestica untuk memasang perangkap. Perhitungan lalat yang terperangkap dilakukan mulai pukul 08.00-14.30 dengan pengamatan setiap 1,5 jam dihitung lalat yang hinggap.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terciptanya atraktan getah buah nangka dengan variasi perbandingan 2:1, 3:1, 4:1 untuk perangkap lalat. Hasil uji Kruskal Wallis diperoleh nilai p-value (sig) 0,000 (α < 0,05), sehingga dapat dinyatakan ada perbedaan penggunaan variasi terhadap jumlah lalat yang terperangkap. Hasil uji LSD diperoleh nilai p-value (sig) 0,000 (α < 0,05), sehingga dapat dinyaakan ada perbedaan pada variasi perbandingan dengan kontrol terhadap jumlah lalat yang terperangkap.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan
Depositing User: Unnamed user with email server@poltekkesjogja.ac.id
Date Deposited: 19 Jun 2019 02:33
Last Modified: 19 Jun 2019 02:33
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/1222

Actions (login required)

View Item View Item