PEMANFAATAN TEPUNG JEWAWUT DAN TEPUNG LABU KUNING SEBAGAI BAHAN DASAR SNACK BAR TINGGI SERAT PANGAN DITINJAU DARI SIFAT FISIK DAN DAYA TERIMA

Ruth, Sanovi and Joko, Susilo and Elza, Ismail (2019) PEMANFAATAN TEPUNG JEWAWUT DAN TEPUNG LABU KUNING SEBAGAI BAHAN DASAR SNACK BAR TINGGI SERAT PANGAN DITINJAU DARI SIFAT FISIK DAN DAYA TERIMA. ["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined] thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
Awal.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (154kB)
[img] Text
Chapter 1.pdf

Download (277kB)
[img] Text
Chapter 2.pdf

Download (403kB)
[img] Text
Chapter 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (371kB)
[img] Text
Chapter 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (449kB)
[img] Text
Conclusion.pdf

Download (149kB)
[img] Text
References.pdf

Download (387kB)
[img] Text
Appendices.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Latar Belakang: Jewawut di Indonesia dikenal sebagai pakan burung, sedangkan pemanfaatanya untuk pangan belum banyak diketahui. Jewawut memiliki kadar serat pangan yang tinggi yaitu 8,21%. Labu kuning termasuk jenis tanaman yang produktif, namun pemanfaatannya masih terbatas. Peningkatan nilai tambah labu kuning dengan mengolahnya menjadi tepung. Tepung Labu kuning kuning memiliki kadar serat 6,07%. Snack bar merupakan salah satu pangan praktis yang memiliki kandungan gizi yang lengkap. Formulasi produk snack bar seperti formulasi cookies, sehingga mudah dikembangkan dari berbagai variasi bahan. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh variasi pencampuran tepung jewawut dan tepung labu kuning sebagai bahan dasar snack bar tinggi serat ditinjau dari sifat fisik dan daya terima. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu menggunakan Rancangan Acak Sederhana (RAS) dengan 3 unit percobaan, 4 variasi snack bar (kontrol, 60%:40%, 50%:50%, 40%:60%) dengan 2 kali pengulangan. Uji sifat fisik secara subjektif dan objektif. Uji daya terima dengan uji hedonic scale test menggunakan analisis Kruskall-Wallis dan dilanjutkan Maan-Whitney jika terdapat perbedaan. Kadar serat pangan dengan metode enzimatis diuji secara diskriptif. Hasil Penelitian: Hasil uji Kruskall-Wallis terhadap daya terima terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) dari segi warna, aroma, tekstur, dan rasa. Semakin rendah presentase tepung jewawut dan semakin tinggi presentase tepung labu kuning daya terima panelis semakin menurun. Kadungan serat pangan tertinggi pada snack bar D yaitu 10,3 %. Kesimpulan: Ada perbedaan variasi pencampuran tepung jewawut dan tepung labu kuning sebagai bahan dasar snack bar terhadap sifat fisik, daya terima dan kadar serat pangan. Kata kunci : Tepung jewawut, tepung labu kuning, snack bar, serat pangan

Item Type: Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined])
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Gizi > Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
Depositing User: Unnamed user with email server@poltekkesjogja.ac.id
Date Deposited: 29 May 2019 01:17
Last Modified: 29 Oct 2021 07:09
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/1147

Actions (login required)

View Item View Item