EFEKTIFITAS CAMPURAN UMBI GADUNG DAN BUAH BINTARO SEBAGAI RODENTISIDA NABATI

ETIK SUNDARI, ETIK SUNDARI (2022) EFEKTIFITAS CAMPURAN UMBI GADUNG DAN BUAH BINTARO SEBAGAI RODENTISIDA NABATI. ["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined] thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text (Cover)
Awal.pdf

Download (802kB)
[img] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (193kB)
[img] Text (BAB I)
Chapter 1.pdf

Download (342kB)
[img] Text (BAB II)
Chapter 2.pdf

Download (478kB)
[img] Text (BAB III)
Chapter 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (548kB)
[img] Text (BAB IV)
Chapter 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (616kB)
[img] Text (KESIMPULAN)
Conclusion.pdf

Download (188kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
References.pdf

Download (312kB)
[img] Text (Lampiran)
Appendices.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Latar Belakang : Pengendalian hama tikus sebagai vektor pembawa dalam penyakit leptospirosis dengan menggunakan rodentisida nabati masih belum cukup efektif akan tetapi dengan adanya kandungan zat racun yang dimiliki baik dalam umbi gadung maupun buah bintaro, maka diharapkan dengan penggabungan keduanya bisa menghasilkan sebuah rodentisida nabati baru yang lebih efektif membunuh tikus. Tujuan : Mengetahui konsentrasi campuran umbi gadung dan buah bintaro yang paling efektif sebagai rodentisida nabati terhadap tikus Metode : Penelitian ini menggunakan metoda Quasi Eksperiment dengan rancangan Post Test Only With Control Group Design. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang diberi campuran buah bintaro dan umbi gadung (kelompok perlakuan) serta kelompok yang tidak diberi campuran buah bintaro dan umbi gadung (kelompok kontrol). Sampel penelitian adalah tikus Rattus Novergicus berjumlah 48 ekor tikus. Analisis data menggunakan Two-Way Anova. Hasil : Konsentrasi campuran 25% memberikan jumlah kematian tikus tertinggi dengan angka hingga 75%. Perbedaan rasa dan bau pada konsentrasi campuran yang lebih besar konsentrasinya menyebabkan tikus tidak lagi mengkonsumsi semua pellet di konsentrasi campuran 30% dan 40% sehingga jumlah kematian tikus lebih sedikit dibandingkan konsentrasi campuran 25%. Hasil perhitungan uji Two Way Anova diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.007, yang menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata kematian tikus di antara variasi campuran umbi gadung dan buah bintaro adalah signifikan secara statistik serta dapat diinterpretasikan bahwa variasi rodentisida tersebut berpengaruh terhadap kematian tikus Kesimpulan : Konsentrasi campuran umbi gadung dan buah bintaro yang paling efektif adalah konsentrasi sebesar 25%. Kata Kunci : rodentisida nabati, umbi gadung, buah bintaro, tikus

Item Type: Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined])
Subjects: R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan
Depositing User: Mahasiswa Polkesyo
Date Deposited: 10 Jan 2023 03:03
Last Modified: 10 Jan 2023 03:03
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/11228

Actions (login required)

View Item View Item