UDHIYATI, UDHIYATI (2022) PERBEDAAN DEXAMETASON DAN ONDANCENTRON TERHADAP KEJADIAN MUNTAH PASCA OPERASI SECTIO CAESARE DI RSU AMANAH SUMPIUH. ["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined] thesis, POLTEKKESKEMENKES JOGJA.
Text (COVER)
1. Awal.doc.pdf Download (16MB) |
|
Text (ABSTRAK)
2. Abstrak.pdf Download (27kB) |
|
Text
3. Chapter1.doc.pdf Download (145kB) |
|
Text
4. Chapter2.doc.pdf Download (169kB) |
|
Text
5. Chapter3.doc.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB) |
|
Text
6. Chapter4.doc.pdf Restricted to Registered users only Download (169kB) |
|
Text
7. Conclusion.doc.pdf Download (80kB) |
|
Text
7. Conclusion.doc.pdf Download (80kB) |
|
Text
8. References.doc.pdf Download (81kB) |
|
Text
9. Appendices.doc.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
PERBEDAAN DEXAMETASON DAN ONDANCENTRON TERHADAP KEJADIAN MUNTAH PASCA OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSU AMANAH SUMPIUH Udhiyati1 , Catur Budi Susilo 2 Furaida Khasanah3 1 Mahasiswa Jurusan Keperawatan Anestesi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2,3 Dosen Keperawatan Anestesi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jl. Tatabumi No. 3 Banyuraden, Gamping, Sleman Email: udhiyati@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang: Anestesi bagi ibu yang menjalani SC mempunyai beberapa manfaat namun selain itu juga memiliki efek samping diantaranya adalah mual dan muntah post SC (Post Operative Nausea Vomiting/PONV). Efek jangka panjang mual dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi, jahitan luka operasi menjadi tegang dan tejadi dehisensi, hipertensi, terjadi peningkatan perdarahan di bawah flap kulit, peningkatan resiko terjadinya aspirasi paru. Antiemetik yang telah banyak digunakan untuk mengatasi PONV dinataranya Ondansetron dan Deksametason. Tujuan: mengetahui perbedaan dexametason dan ondancentron terhadap kejadian muntah pasca operasi sectio caesare di RSU Amanah Sumpiuh. Uji Hipotesa: Metode penelitian ini menggunakan comparative study dengan desain cross sectional, sampel berjumlah 30 pasien post operasi sectio caesarea yang diambil dengan Teknik accidental sampling dan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok ondansetron dan kelompok dexametason. Hasil: Karakteristik responden kelompok dexametason dan ondansetron mayoritas berusia 20-35 tahun dengan BB antara 56-65 kg pada kelompok ondasetron mayoritas BB 66-75 kg. Setelah pemberian ondasetron sebagian besar responden memiliki Nilai PONV (1) yaitu dengan kategori muntah hanya sekali, dan tidak membutuhkan pengobatan sebanyak 9 orang (60%). Sedangkan Setelah pemberian dexamethasone sebagian besar responden juga memiliki Nilai PONV (1) yaitu sebanyak 11 orang (73.3%).Hal ini menunjukan setelah diberikan ondansetron maupun dexametason tidak memiliki perbedaan kejadian muntah pasca operasi. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara ondansetron dengan deksametason terhadap kejadian muntah pasca operasi sectio caesarea di RSU Amanah Sumpiuh dengan nilai p 0.648 (p>0,05). Kata Kunci: Dexametason, Ondansetron, Kejadian Muntah, Sectio Caesarea
Item Type: | Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined]) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dexametason, Ondansetron, Kejadian Muntah, Sectio Caesarea |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Keperawatan > Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 14 Sep 2022 08:38 |
Last Modified: | 14 Sep 2022 08:38 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/10507 |
Actions (login required)
View Item |